Coba simakdibawah ini, supaya kita tidak meniru membuat desain brosur seperti ini
(walaupun kita memakai software canggih seperti CorelDRAW). Banyak
faktor yang membuat desain brosur tampak terlihat buruk, ada tujuh
alasan mengapa justru banyak brosur yang dibuat oleh desainer grafis
amatir langsung jadi gagal total. Hindari tujuh item dalam desain brosur
pada perusahaan kita.
Berikut tujuh (7) item tanda desain brosur yang buruk:
1. Semua teks, tidak ada gambar (hanya sedikit).
Pertama, menghindari pencetakan
brosur yang memiliki banyak teks dan hampir tidak ada foto/gambar
produk. Bermainlah dengan perpaduan gambar dan teks yang seimbang.
Terlalu banyak teks dan hampir tidak ada gambar produk pada brosur, akan
sangat melelahkan untuk dilihat dan dibaca.
Jadi jika kita menemukan tata
letak teks brosur kita menjadi lebih banyak dibanding sedikit gambar
kecil atau tidak ada gambar produk sama sekali, kita sudah harus mulai
meninjau konten kita untuk membuatnya lebih bagus lagi.
2. Semua paragraf, tidak ada daftar atau subbagian.
Kedua, pada teks konten brosur
itu sendiri, salah satu tanda brosur sampeyan jelek adalah konten teks
yang terbuat dari semua paragraf tanpa daftar, tidak ada subpos dan
tidak ada subbagian.
Ini berarti bahwa seluruh desain
brosur ini terdiri dari paragraf. Blok paragraf yang tampak terlihat
menakutkan untuk dibaca. Tidak ada yang suka membaca brosur seperti itu,
dan sulit untuk mencari informasi yang benar-benar tersirat di brosur
tersebut
3. Font Style, terlalu banyak gaya font (huruf).
Jika desain brosur kita memiliki terlalu banyak gaya font (Font Style), maka desain brosur ini berkategori jelek alias buruk.
Bila kita menggunakan gaya font
terlalu banyak dalam desain brosur, hanya membuat tata letak keseluruhan
terlihat lebih berantakan dan tentu saja sulit untuk dibaca.
Tak seorang pun ingin
menghabiskan waktu tambahan mencoba untuk mencari tahu makna huruf yang
ada dalam desain cetak brosur model begitu.
Maka, yang terbaik adalah
menggunakan font yang sederhana, mungkin sans serif font yang bersih dan
mudah dimengerti bisa jadi andalan.
4. Tidak ada gambar produk pada desain brosur.
Ketika sebuah desain brosur
tidak memiliki gambar produk yang dijual, maka itu adalah desain brosur
yang buruk. Karena gambar (foto produk) adalah benar-benar akan memberi
dampak persuasif pada pembaca.
Banyak gaya desain brosur dengan
gaya sedikit teks, tapi kaya akan gambar atau foto produk yang ingin
ditonjolkan. Gambar bisa bermakna sejuta kata…
5. Terlalu banyak warna.
Tanda lain desain brosur yang
buruk adalah layout dengan warna terlalu banyak. Sebuah brosur terlalu
berwarna-warni dengan teks, gambar dan grafis semua berbeda dalam warna
dasarnya adalah sebuah tanda desain brosur yang amatiran.
Berarti, sang desainer
grafis-nya sedang malas dalam menyempurnakan skema warna yang indah pada
desain brosur cantik yang dibuatnya…
6. Tidak ada panggilan untuk bertindak.
Jika desain brosur tidak
memiliki pernyataan sederhana yang mengajak orang untuk bertindak
seperti “beli sekarang” atau “call now“, maka brosur tersebut bisa
dikategorikan buruk.
Sebuah panggilan ACTION untuk
bertindak adalah penting dalam brosur, karena itu adalah unsur yang akan
membantu mencapai tujuan brosur sebagai media promosi dan sumber
informasi produk yang ditawarkan.
Sekali kita menawarkan barang kepada umum, maka ajak calon konsumen kita untuk GO ACTION membeli produk yang kita jual
7. Kualitas cetak brosur yang rendah (JELEK).
Akhirnya, tanda besar brosur
kita menjadi buruk (jelek) adalah bahan berkualitas rendah cetak. Bahan
tipis dan kertas mudah rusak biasanya akan menjadi biang keladi brosur
kita kelihatan jadi murahan…
Kita pilih bahan kertas cetak
brosur yang pantas. Efek finishing akhir pada brosur seperti varnish
atau laminating (UV) akan sangat membantu pencitraan dan kualitas brosur
yang baik dan bermutu.
Nah, sudahkah kita puas dengan desain brosur perusahaan kita...?!? Terlihat bagus atau burukkah…?!?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar